Nurbaiti 'Mengadu' ke Komisi III DPRD Pekanbaru

Nurbaiti 'Mengadu' ke Komisi III DPRD Pekanbaru
Guru yang menjadi korban penganiayaan, Nurbaiti saat menceritakan kronologis kejadian kepada Komisi III DPRD Pekanbaru. FOTO: Riki

PEKANBARU (RA) - Nurbaiti salah seorang guru yang menjadi korban penamparan dan penodongan oleh Said Nurjaya mengadu ke DPRD Pekanbaru. Nurbaiti yang didampingi suaminya, kuasa hukum, serta dari Dinas Pendidikan Pekanbaru dan PGRI diterima oleh Ketua Komisi III Muhammad Fadri AR, Sekretaris Komisi III Ade Hartati Rahmad MPd, Aprizal DS, dan anggota Komisi III lainnya, Senin (18/02/2013).

Pada kesempatan ini Nurbaiti menceritakan kronologis pemukulan yang dialaminya kepada Komisi III DPRD Pekanbaru. Seperti yang dikatakan Nurbaiti, kejadian itu berawal saat ia memberi mata pelajaran PPKn kepada siswanya, saat itu ia meminta para murid mengerjakan soal yang diberikan. Akan tetapi, anak Said Nurjaya asik bermain saja tanpa menghiraukan mata pelajarannya.

Nurbaiti menghampiri anak dari Said Nurjaya tersebut sambil menanyakan mengapa asik bermain saja tanpa mengerjakan soal yang diberikan, Nurbaiti dalam menasehati anak Said ini memegang kepalanya, namun dengan lantang anaknya Said membentak guru sambil mengatakan 'mengapa kau pegang kepala aku seenaknya' sembari keluar dari ruang sekolah.

Beberapa saat kemudian, Said Nurjaya menghampiri Nurbaiti di dalam lokal tanpa banyak bicara langsung menampar Nurbaiti dan juga menodongkan senjatanya. Atas kejadian tersebut Nurbaiti merasa tidak terima dan mengabarkannya ke suami tercinta.

Dalam pertemuan dengan Komisi III ini, suami Nurbaiti juga menyampaikan kronologis penamparan tersebut kepada anggota DPRD yang ada di Komisi III dan media yang melakukan peliputan di dalam ruang Komisi III tersebut.

"Saya menangkap pembicaraan Said sebagai pelaku penamparan saat itu, dia mengatakan 'Saya pejabat eselon III, orang nomor dua di Riau, siapa tak kenal dengan 'Gepeng', keluar masuk penjara, baju yang saya pakai ini bukan saya yang ingin pakai tapi disuruh pakai, jadi saya tak takut kalau dipecat. Saya tak pernah menampar perempuan sama saja dengan menampar diri saya sendiri. Kalau tadi dia laki-laki maka sudah mati dia'. Saya bilang ini suami Bu Nurbaiti, pukullah saya, bunuhlah saya, Said bilang tak perlu, saya jamin tujuh keturunan bapak aman. Dia pergi meninggalkan ruangan sekolah," kata suami Nurbaiti.

Suami Nurbaiti memaparkan lagi, beberapa sesaat setelah kejadian penganiayaan tersebut, pemuda banyak silih berganti masuk ke ruang sekolah menemui Nurbaiti meminta agar membuat surat pernyataan penyeselan terhadap hal itu dan berjanji tak akan mengulanginya lagi. "Orang di sana bilang damai saja, karena Said itu orang berduit. Karena Buk Nurbaiti takut ia bilang ialah. Terus kerumunan pemuda itu bubar, ini yang mereka bilang damai, padahal tak ada damai sampai sekarang tak ada damai walaupun Said sudah menyalami saya," paparnya lagi.

Setelah mendengarkan cerita kronologis dari korban dan suami korban, Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru Muhammad Fadri AR mengatakan, bagaimanapun pihaknya akan mendukung korban untuk mendapatkan bantuan hukum. Sebab, kejadian yang dialami salah seorang tenaga pendidik ini merupakan tindakan yang menyepelehkan profesi pengajar yang memiliki.

"Komisi III tetap akan mendukung guru di Kota Pekanbaru agar proses belajar-mengajar ini harus dihormati. Aksi premanisme di dalam lingkup sekolah merupakan intimidasi yang harus dilawan. Ini membentuk karakter anak sejak dini, kami minta kasus ini terus dikawal," ungkap Fadri.

Ia juga menambahkan, Komisi III yang membidangi pendidikan sangat menyayangkan sikap arogansi oknum pejabat ini terjadi di dalam dunia pendidikan. Dengan demikian, Komisi III akan terus mengawal proses hukum terhadap kasus penganiayaan tenaga pengajar yang mendidik anak bangsa ini.

"Kita akan minta dikawal oleh bagian Hukum di Pemko Pekanbaru, karena di Pemko kan ada bagian hukum dan itu bukan untuk Walikota saja. Karena kita tak ingin kejadian pelecehan pengajar ini terjadi lagi," pungkasnya.

Laporan: Riki

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index